Sebelum melihat lebih jauh ke topik kita kali ini, sebaiknya kita melihat sejarah krisis keuangan yang terjadi di Indonesia dan luar negeri. jauh sebelum era milenium, dulu di Negeri Belanda pernah terjadi lonjakan harga bunga Tulip. Tulip pada masa itu adalah simbol dari bangsawan.
Pada abad 17 tepatnya tahun 1635 di Belanda dan Prancis terjadi euforia yang sangat besar yang disebabkan oleh harga bunga tulip yang tidak wajar. Para spekulan berani membeli bonggol bunga tulip dengan seluruh gajinya bahkan menjual rumah untuk membeli bunga tulip adalah hal yang biasa pada masa itu. satu bonggol tulip dihargai berpuluh kali lipat dari harga wajarnya, sehingga orang sudah lupa daratan. Euforia berlangsung sampai tahun 1637 yang saat semua orang menyadari bahwa pasokan bunga tulip sudah sangat melimpah, maka harga bunga tulip tiba-tiba saja ambrol dalam beberapa hari. bahkan sudah menjadi barang yang tidak berharga lagi. Saat semua orang tersadar, mereka telah kehilangan uang, rumah, bahkan berhutang dan akhirnya menjadi miskin.
Krisis Ekonomi 1923 dan 1929
Krisis Ekonomi 1923 dan 1929
Krisis perbankan Internasional dimulai di New York pada tahun 1907 yang dimulai dari peningkatan jumlah bank yang signifikan di Amerika. pada tahun 1923 Jerman mengalami krisis karena inflasi yang sangat tinggi (hyper inflation). Krisis ekonomi di 1929-1930 ini dikenal dengan krisis yang sangat mengerikan, karena PHK dimana-mana dan banyak orang menjadi miskin dan kehilangan tempat tinggal.
Setelah krisis 1923 maka selanjutnya adalah 1929, krisis ini dikenal sebagai Stock Market Crash of 1929, dikarenakan kejatuhan pasar Modal AS, nilai fundamental saham-saham di AS sudah tidak wajar lagi. Penyebab dari krisis ini adalah adanya aksi spekulatif yang terjadi pada periode 1920 an. saat jutaan warga Amerika melakukan investasi besar-besaran pada pasar modal dengan cara meminjam uang untuk membeli saham. nilai PER dari SnP saat itu berada pada level 32 di bulan September 1929 yang akhirnya menyebabkan buble dan pecah setelahnya.
Krisis Ekonomi 1998
Lain hal nya yang terjadi pada tahun 1997-1998 dimana saat itu terjadi krisis ekonomi di negara berkembang yaitu Indonesia, dan beberapa negara asia. Pada tahun 1997 krisis mata uang dimulai dari Thailand, spekulan menghajar mata uang negeri gajah putih itu. Nilai tukar tukar mata uang Bath terhadap $ dollar merosot tajam.
Krisis segera menjalar di negara-negara asia selatan yang pada akhirnya sampai ke Indonesia. waktu itu di Indonesia belum mempunyai sistem LPS (lembaga penjamin simpanan) seperti sekarang. sehingga dampak dari krisis ini adalah ditutupnya berbagai bank dengan kehilangan uang nasabah yang sangat besar. Dollar Amerika yang waktu itu Rp.2500 langsung melonjak menjadi Rp.14.000 an. kondisi ini diperparah dengan adanya krisis kepercayaan terhadap pemerintah, sebagai akibatnya adalah lengsernya presiden Soeharto kala itu.
Krisis Ekonomi 2008
Krisis ekonomi 2008 dimulai dari Amerika dan menyebar ke seluruh dunia. permulaannya adalah buble KPR perumahan. KPR yang meningkat dratis dari tahun 2001 tumbuh dengan cepat, bahkan perbankan AS memperbolehkan orang yang tidak memenuhi standar hutang KPR yang akhirnya diperbolehkan untuk mempunyai rumah secara KPR. Total biaya KPR yang tersalurkan saat itu mencapai $600 miliar, meningkat 6 kali lipat dari tahun 2000 an.
Kesalahan terjadi ketika banyak orang mengalami gagal bayar produk KPR sehingga bank pemberi kredit mengalami kesulitan likuiditas. Bank-bank pada saat itu mempunyai hutang pada bank lain, dan bank lain mempunyai hutang pada bank lainya. Akhirnya terjadilah gagal bayar antar bank dan menyebar keseluruh AS, kemudian perekonomian AS menjadi kacau (rush) dan menyebabkan krisis suprime mortgage 2008 dan menyebar keseluruh dunia.
Memahami Krisis
Krisis merupakan sesuatu moment yang tidak diharapkan kehadirannya, namun dengan adanya krisis segala sesuatu bisa menjadi lebih seimbang. Apabila kita melihat beberapa peristiwa krisis, pasti akan diawali oleh buble terutama pada krisis stock market. Lalu kita akan berpikir kenapa terjadi buble?? buble atau gelembung terjadi karena adanya tiupan yang terlalu keras atau adanya tindakan optimisme tanpa rasional yang sehat. Jadi bisa disimpulkan bahwa rasionalitas sangat diperlukan disini.
Jadi apabila sekumpulan orang dengan pikiran yang sama mengharapkan kenaikan harga bunga tulip bisa dihargai dengan sebuah mobil baru maka itu adalah sebuah contoh sebuah yang tidak rasional. Dibawah ini adalah grafik harga saham beberapa dekade dengan krisis ekonomi.
Krisis Ekonomi 2008
Krisis ekonomi 2008 dimulai dari Amerika dan menyebar ke seluruh dunia. permulaannya adalah buble KPR perumahan. KPR yang meningkat dratis dari tahun 2001 tumbuh dengan cepat, bahkan perbankan AS memperbolehkan orang yang tidak memenuhi standar hutang KPR yang akhirnya diperbolehkan untuk mempunyai rumah secara KPR. Total biaya KPR yang tersalurkan saat itu mencapai $600 miliar, meningkat 6 kali lipat dari tahun 2000 an.
Kesalahan terjadi ketika banyak orang mengalami gagal bayar produk KPR sehingga bank pemberi kredit mengalami kesulitan likuiditas. Bank-bank pada saat itu mempunyai hutang pada bank lain, dan bank lain mempunyai hutang pada bank lainya. Akhirnya terjadilah gagal bayar antar bank dan menyebar keseluruh AS, kemudian perekonomian AS menjadi kacau (rush) dan menyebabkan krisis suprime mortgage 2008 dan menyebar keseluruh dunia.
Memahami Krisis
Krisis merupakan sesuatu moment yang tidak diharapkan kehadirannya, namun dengan adanya krisis segala sesuatu bisa menjadi lebih seimbang. Apabila kita melihat beberapa peristiwa krisis, pasti akan diawali oleh buble terutama pada krisis stock market. Lalu kita akan berpikir kenapa terjadi buble?? buble atau gelembung terjadi karena adanya tiupan yang terlalu keras atau adanya tindakan optimisme tanpa rasional yang sehat. Jadi bisa disimpulkan bahwa rasionalitas sangat diperlukan disini.
Jadi apabila sekumpulan orang dengan pikiran yang sama mengharapkan kenaikan harga bunga tulip bisa dihargai dengan sebuah mobil baru maka itu adalah sebuah contoh sebuah yang tidak rasional. Dibawah ini adalah grafik harga saham beberapa dekade dengan krisis ekonomi.
S&P crash market |
Gambar diatas adalah grafik S&P yang dari tahun 1988 yang saya ambil dari yahoo, dari gambar diatas bisa kita cermati bahwa setiap kali ada krisis (crash) selalu ada pembalikan arah yang positif. di grafik tersebut dapat terlihat bahwa buble selalu menyertai sebelum krisis yaitu pada tahun 2000 an (krisis dot com) kemudian pada tahun 2008 dan buble selanjutnya semoga apabila terjadi maka pada waktu "yang tidak tepat". Mengapa saya katakan seperti itu, karena saya berharap apabila datang krisis selanjutnya maka datangnya disaat fundamental kita yang sangat kuat, sehingga tidak menggoyahkan negara kita tercinta Indonesia.
Namun yang sangat saya percaya adalah kata-kata dari ibu kita Kartini yaitu : "Setelah Gelap Terbitlah Terang", yang berarti disaat krisis pastilah ada kesempatan untuk memulai kembali segala sesuatu yang lebih baik.